Masjid Fethiye, Dari Gereja, Lalu Masjid, Kemudian Museum

Jika berkesempatan berjalan-jalan ke  Distrik Fatih di kota Istanbul, Turki, cobalah mampir ke masjid Fethiye.  Masjid unik ini namanya juga berarti kemenangan, sebagai peringatan dari Murat III, penguasa masa itu terhadap kemenangannya menaklukkan  Georgia dan Azerbaijan.   Pasti Anda akan terkagum-kagum melihat bangunan masjid yang lebih menyerupai bangunan gereja ini.  Tidak salah lagi, karena masjid Fethiye dulunya merupakan gereja Pammakaristos atau yang dapat diartikan ‘Ibu Isa yang Terberkati’.
Menurut para ulama di tempat ini, gereja Pammakaristos dulunya dibuat antara abad 11 dan 12.  Mereka percaya bahwa bangunan awal gereja tersebut dibuat oleh Michael VII Ducas (1071-1078).  Namun ada juga yang menganggap bahwa bangunan utama didirikan pada abad 8. Dalam perjalanannya, gereja tersebut ditemukan kembali oleh John Comnenus dan istrinya Anna Doukaina pada tahun 1292.  Tahun 1315 terdapat tambahan kapel kecil untuk memperingati seorang jenderal yang hidup dimasa itu. Hingga akhirnya tahun 1591, Murat III mengalih fungsikan gereja tersebut menjadi masjid dengan menamakannya Fethiye.
Bangunan masjid ini merupakan salah satu bangunan yang paling unik dan penting di Turki.  Keindahan arsitekturnya   periode Byzantine akhir yang berbentuk persegi dengan lima kubah sangat luar biasa. Berbeda dengan yang lain, proporsi antara dimensi vertical dan horizontal lebih besar dari bentuk bangunan pada umumnya.  Sayangnya marmer berwarna yang terdapat di dalamnya sudah banyak menghilang karena transformasi dari gereja menjadi masjid yang juga merubah sebagian besar dari bangunan ini.
Jangan heran jika interior masjid yang separuhnya kini menjadi museum tersebut masih seperti gereja.  Lihat saja bagaimana tempat pemujaan yang tersisa terdapat panel-panel mosaik yang sangat indah, khas karya seni era Byzantine.  Mosaik-mosaik tersebut berasal dari tahun 1320.  Bahkan masih tampak beberapa gambar nabi-nabi dari kitab perjanjian lama pada kubah utama.  Perpaduan yang unik namun indah.  Karena terdapat pula mimbar kayu, sebagai penanda bahwa bangunan itu kini telah menjadi masjid, tempat umat Islam beribadah.
Sebagai tambahan, sebuah madrasah dibuat oleh Sinan Pasa, keturunan dari Murad II tahun 1591-1592,  di lapangan yang menghadap ke masjid.  Pembuatan ini disempurnakan   pada awal abad 20 oleh Mimar Kemaleddin Bey.  Madrasah tersebut memiliki  ruang bawah tanah dan lantai dasar dengan 17 kamar pada lantai dasar yang menghadap pada lima kamar besar yang masih bisa ditemui  hingga sekarang.
Perbaikan terakhir masjid ini dilakukan tahun 1936 hingga 1938 dan menjadikan  bangunan masjid menjadi museum.  Namun tahun 1960 bangunan tersebut dikembalikan menjadi masjid sekali lagi hingga kini.  Hanya ada sebagian dari bangunan yang masih digunakan sebagai museum yang menarik para turis mancanegara untuk melihat-lihat kemolekan isi bangunan ini.[daru]

 
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses
Leave a Reply

Thanks ......

Terimaksih sudah mengunjungi blog saya .............
Thanks.......